Senin, 19 Juli 2010

Mogok Pertamaku

Hari ini untuk pertama kalinya motor saya mogok di tengah jalan. Bukan karena ada masalah atau kerusakan di mesin sih, tapi karena kehabisan bensin. Rasanya bingung dan menyedihkan. Saya cuma sendirian di jalan yang tidak begitu saya kenal. Hari sudah gelap karena sudah lewat waktunya magrib. Ada juga perasaan takut kalo ada orang jahat, apalagi saya baru saja mendengar cerita seorang sahabat yang hampir kena tipu di jalan.

Meskipun jalan itu tidak terlalu besar tapi pengguna jalannya terbilang cukup ramai. Dan di antara sekian banyak dari mereka tidak satupun yang punya niat untuk menolong saya. Bahkan ada sepasang cowok yang sempat-sempatnya menggoda saya. Mau tidak mau dengan terpaksa saya harus menuntun motor saya karena pilihannya cuma itu
atau saya harus berdiam diri disitu sampai ada orang baik yang lewat. Pilihan kedua bukannya tidak mungkin, tapi entah saya harus menunggu sampai berapa lama sampai orang itu datang. Padahal hari sudah semakin malam dan saya juga ada janji kontrol ortho dengan dokter gigi saya.

Capek juga ternyata berjalan kaki sambil menuntun motor saya yang mogok. Saya sempat berhenti beberapa kali sebelum akhirnya saya berhenti di depan sebuah warnet. Banyak sepeda dan motor yang diparkir di depannya. Langsung saja saya berpikiran untuk masuk ke dalam dan minta tolong siapa saja yang ada disitu untuk membelikan bensin eceran untuk motor saya dengan diberi imbalan tentunya.

Baru saja berdiri di depan pintu warnet saya dikagetkan oleh suara motor yang datang ke warnet. Seorang anak laki-laki, entah dia SMP atau SMA, tapi saya tahu kalau dia berusia lebih muda dari saya. Saya langsung memberanikan diri untuk menghampiri anak tadi. Maunya sih saya minta dibelikan bensin, tapi saya pikir terlalu merepotkan, akhirnya saya cuma menanyakan dimana penjual bensin eceran yang paling dekat dari situ.

Ini sekilas kutipan percakan saya dengan anak laki-laki tersebut :
Saya: "Misi dek, mau nanya yang jualan bensin di deket sini dimana ya??"
X: "Itu mbak di dekat pengkolan sana ada yang jualan, mbak jalan aja kesana nggak jauh kog"
Saya: "Oh deket ya dek? Ya udah makasih ya..." kemudian di dalam hati saya berteriak "huaaaaa saya harus nuntun lagi :( "
X: "Iya biasanya ada mbak, tapi kalau nggak ada gimana ya? Ya udah mbak, mbak tunggu dulu sebentar disini, biar saya yang belikan bensinnya."
Saya: Waaaaa terimakasih Allah sudah memberikan penolong buat saya :) "Nggak apa-apa nih dek?"
X: "Iya nggak apa-apa mbak, berapa liter mbak?"
Saya: "Makasih ya dek, satu liter aja deh."
X: "Tunggu sebentar ya mbak!" kata anak itu ambil langsung ngeloyor pergi.

Nggak lama kemudian anak laki-laki itu datang dan menyuruh saya membuka tempat bensin. Dia memasukkan bensinnya dengan hati-hati kemudian saya mengeluarkan dua lembar uang. Yang satu lembar untuk membayar bensin dan selembarnya lagi sebagai imbalan untuknya. Tapi dia menolak imbalan itu, bahkan dia juga menolak ketika saya memberikan uang kembalian dari bensin. Dia meminta saya untuk tetap menunggunya di tempat itu sambil dia mengembalikan bensin dan meminta uang kembalian kepada si penjual.

Baik banget anak laki-laki tadi. Untung ada dia, kalau saya nggak ketemu dia, mungkin saya harus nuntun motor itu lagi dan nggak tau sampai mana. Makasih ya dek, pasti Allah akan membalas kebaikan kamu hari ini. Amiiin.... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar